Kamis, 26 Januari 2012

PSIKOLINGUISTIK ANDI


M.K. Psikolinguistik

Otak Bahasa

Otak Manusia
•    Berat otak manusia 1 – 1,5 kg
•    Korteks serebral menangani fungsi-fungsi intelektual dan bahasa: hemisfer kiri dan hemisfer kanan
Pierre Paul Broca (French,1824-1880)
•    Daerah Broca mengatur ujaran
•    Contoh Afasia Broca:

“What brought you to hospital?”
“Yes... ah... Monday... ah... Dad and Peter Hogan, and Dad... ah... hospital... and ah... Wednesday... Wednesday nine o'clock and ah Thursday... ten o'clock ah doctors... two... two... an doctors and... ah... teeth... yah... And a doctor an girl... and gums, an I.”

Karl Wernicke (German, 1848-1905)
•    Daerah Wernicke mengatur pemahaman
•    Contoh Afasia Wernicke:

“I called my mother on the television and did not understand the door. It was too breakfast, but they came from far to near. My mother is not too old for me to be young.”

The Right Hemisphere Language Battery (K. L. Bryan, 1995)
Complex language processing
•    Metaphorical language
•    Humour
•    Integration of linguistic information
•    Discourse
•    Prosody and stress
Pemerolehan Bahasa
Teori pemerolehan bahasa:
•    Pandangan Behaviorisme - Skinner
•    Pandangan Nativisme - Chomsky
•    Pandangan Kognitifisme - Piaget
Pemerolehan bahasa anak:
•    6 – 10 bln berleter dgn reduplikasi
•    1 thn telah dapat mengucapkan satu kata
•    1:6 mengucapkan dua kata
•    2 thn menyusun kalimat dengan empat kata
•    3 thn mengenal pola dialog
•    6 thn sudah siap berkomunikasi

Persepsi Ujaran
•    Jumlah bunyi ujaran antara 25 – 30 bunyi per detik.
•    Bunyi ujaran tidak diucapkan secara utuh, tetapi lebur dengan bunyi yang lain.
•    Suara wanita, pria, anak-anak berbeda (getar pita suara wanita 200-300 per detik; pria sekitar 100 per detik; anak-anak mencapai 400 per detik)
•    Penutur asli suatu bahasa akan dengan tepat mengucapkan bunyi-bunyi dalam bahasa mereka karena VOT mereka akurat (voice onset time = waktu antara lepasnya udara utk pengucapan suatu konsonan dengan getaran pita suara untuk bunyi vokal yg mengikutinya)
•    Persepsi kita terhadap bunyi dan gabungan bunyi yang kita dengar ditentukan oleh tilas (trace) neurofisiologis yang telah tertanam pada otak kita.

Tahap persepsi ujaran:
•    Auditori (menerima ujaran sepotong demi sepotong
•    Fonetik (bunyi-bunyi itu diidentifikasi)
•    Fonologis (aturan fonologis diterapkan apakah sudah mengikuti aturan fonotaktik)

Pemahaman Ujaran
Komprehensi = pembentukan makna dari bunyi:
1) komprehensi atas ujaran yang didengar;
2) komprehensi yang berkaitan dengan tindakan

Unsur-unsur dalam pemahaman ujaran:
•    Struktur: makna suatu kalimat tidak hanya memiliki struktur lahir, tetapi juga struktur batin.
•    Proposisi: untuk memahami ujaran kita harus meramu bunyi dan kata-kata sehingga terbentuk representasi yang mendasarinya
•    Konstituen sebagai realita psikologis: satu kesatuan yang utuh secara konseptual
Strategi Memahami Ujaran:
•    Faktor yang berkaitan dengan pengetahuan dunia
•    Faktor-faktor sintaktik (konstituen)
•    Faktor semantik

Tindak Ujaran
Pelaksanaan Tindak Ujaran
Tindak ujaran (Searle):
•    Representatif (pernyataan)
•    Direktif (suruhan/permintaan)
•    Komisif (berjanji kpd diri sendiri)
•    Ekspresif (menyatakan perasaan)
•    Deklarasi (memiliki wewenang)
Prinsip kooperatif:
•    Maksim kuantitas
•    Maksim kualitas
•    Maksim hubungan
•    Maksim cara

Produksi Ujaran
Langkah umum memproduksi ujaran:
•    Tingkat pesan: pesan diproses
•    Tingkat fungsional: bentuk leksikal dipilih lalu diberi peran dan fungsi sintaktik
•    Tingkat posisional: konstituen dibentuk dan afiksasi dilakukan
•    Tingkat fonologi: struktur fonologi ujaran diwujudkan

Produksi Wacana
Wacana Dialog
•    Unsur personalia: pembicara dan interlokutor
•    Unsur latar bersama: sama-sama memiliki prasuposisi dan pengetahuan yang sama
•    Unsur perbuatan bersama: melakukan perbuatan berdasarkan aturan yang diketahui bersama
•    Unsur kontribusi
•    Struktur percakapan

Produksi Kalimat
Perencanaan Produksi Kalimat
•    Muatan proposisional: menentukan proposisi apa yang ingin disampaikan
•    Muatan ilokusioner: akan diwujudkan dalam kalimat seperti apa
•    Struktur tematik: penentuan berbagai unsur dalam kaitannya dengan fungsi gramatikal atau semantik dalam kalimat
Senyapan
•    Senyapan: ragu-ragu; terlanjur; lupa;berhari-hati
•    Macam senyapan: senyapan diam dan senyapan terisi
Kekeliruan
Kilir lidah: seleksi semantik; malapropisme; campur kata
Afasia:
•    Afasia Broca: gangguan pada perencanaan dan pengungkapan ujaran
•    Afasia Wernicke: lancar dalam berbicara dan bentuk sintaksisnya cukup baik, tetapi kalimat-kalimatnya sukar dimengerti
•    Afasia Anomik: ketidakmampuan penderita untuk mengaitkan konsep dan bunyi atau kata yang mewakilinya
•    Afasia Global: kerusakannya menyebar
•    Afasia Konduksi: tidak dapat mengulang kata
•    Disartria: lafal tdk jelas
•    Demensia: gangguan penyusunan ide
•    Disleksia: aleksia (membaca) – agrafia (menulis)



Penyimpanan dan Retrival Kata

Leksikon mental – kamus mental:
•    Membentuk jaringan pengelompokan makna sejenis
•    Membentuk jaringan untuk ihwal yang bertentangan
•    Isinya selalu berubah
•    Menciptakan kata sesuai dengan aturan yang ada pada bahasa

Penyimpanan kata:
•    Tiap kata disimpan sebagai kata yang terpisah
•    Kata disimpan tidak berdasarkan kata, tetapi berdasarkan morfem
•    Faktor pengaruh penyimpanan kata:
•    Kata akan mudah diretrif jika sering dipakai
•    Kata disimpan berdasarkan medan semantiknya
•    Kata disimpan menurut kategori sintaktiknya
•    Kata disimpan berdasarkan kemiripan bunyinya

Memori, Pikiran, dan Bahasa

Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya
Proses memori: perekaman, penyimpanan, pemanggilan
Mekanisme memori: teori pengolahan informasi (gudang inderawi --- STM ---- LTM)

Berpikir merupakan aktivitas mental: aktivitas kognitif berupa pengolahan informasi dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatannya, khususnya yang ada dalam long term memory.

Bahasa adalah hal yang paling mendasar dari pikiran.
Watson yakin bahwa pemikiran itu sesungguhnya berbicara pada diri sendiri.

Bahasa dan Pikiran:
•    Bahasa mempengaruhi pikiran (Sapir dan Whorf):  kosakata bhs Jepang sangat detail  orang jepang detail/rumit
•    Pikiran mempengaruhi bahasa: (Piaget): perkembangan otak  mempengaruhi kemampuan berbahasa.
•    Bahasa dan pikiran saling mempengaruhi (Vigotsky): inner speech dan external speech; Humbold: pikiran  bahasa  pikiran

Kamis, 19 Januari 2012

RINGKASAN PROPOSAL SEKRIPSI

RINGKASAN PROPOSAL SEKRIPSI
ANDI.S

 JUDUL PENELITIAN
Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Penggunaan Metode Kontekstual Pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Karangampel
1. FENOMENA :
1.1 Penyebab    : Masih ada siswa SMP yang belum dapat membaca    pemahaman dengan penggunaan metode kontekstual.
1.2 Akibat    : siswa Smp tidak mampu membaca pemahaman dengan menggunakan metode kontekstual.
2. VARIABEL :
2.1 Penyebab    : penggunaan membaca pemahaman dengan metode kontekstual secara tepat.
2.3 Akibat        : kemampuan membaaca pemahaman.
3. RUMUSAN MASALAH    :
3.1    Bagaimanakah gambaran kemampuan membaca pemahaman dengan penggunaan metode kontekstual pada siswa kelas VIII SMP N 1 KARANGAMPEL?
3.2    Apakah kesiapan awal belajar siswa berpengaruh terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa?
3.3    Apakah terdapat faktor yang dapat menghambat siswa dalam membaca pemahaman?

4. TUJUAN PENELITIAN
    Sesuai dengan rumusan masalah tersebut penelitian ini bertujuan untuk ingin mengetahui keefektifan pemahaman membaca dengan menggunakan metode kontekstual pada siswa kelas VIII SMP N 1 KARANGAMPEL.

5. MANFAAT PENELITIAN
    Penelitian ini di harapkan memiliki kontribusi untuk meningkatkan mutu pendidikan baik secara teoritis maupun praktis, untuk kepentingan guru dan sekolah dalam meningkatkan pembelajaran.


6. DEFINISI  KONSEP VARIABEL
    CTL merupakan strategi yang melibatkan seswa secara penuh dalam proses pembelajarannya. Siswa didorong ntuk beraktifitas mempelajari materi pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam konteks CTL adalah proses pengalaman secara langsung.
Contextual teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, kedua CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, ketiga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan.

7. DEFINISI OPRASIONAL
    Sebuah penjelasan lebih jauh penulis akan menjelaskan istilah yang ada pada judul penelitian.
1.    Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (depdikbud 2002 : 83 ). Membaca adalah ketrampilan berbahasa yang merupakan bagian dari komunikasi tulisan.
2.    Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang di bacanya.
3.    Metode kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya 2006 : 255)

8. KISI-KISI INSTRUMEN DAN SEKALA PENGUKURAN

Kisi-kisi Umum
Variable Penelitian    Sumber Data    Metode    Instrumen
1.    Kemampuan siswa dalam menyusun kalimat    -    Buku pembelajaran
-    Siswa sebgai pelaku
-    Kegitan belajar    -    Angket
-    Pengamatan
-    Wawancara    -    Angket dan pedoman wawancara
-    Ceklis
-    Pedoman wawancara
2.    Metode pembelajaran    -    Buku pelajaran
-    Guru sebagai pelaku
-    Kegiatan belajar
-    Siswa yang mengalami    -    Angket
-    Wawancara
-    Pengamatan
-    Wawancara    -    Angket
-    Pedoman wawancara
-    Ceklis
-    Pedoman wawancara
3.    Isi/hasil pelajaran    -    Buku catatan siswa    -    Dokumentasi    -    Ceklis berisi penilaian

9. DISAIN PENELITIAN

10. HIPOTESIS
    Hipotesis merupakan jawaban sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, sehingga hipotesis perlu dibuktikan kebenaranya. ( Suharsimi Arikunto, 1994:78 ).
Berdasarkan pengertian tersebut dikemukakan hipotesis adalah jawaban sementara dari hasil penelitian yang dilakukan.
Hipotesis yang dikenal dalam suatu penelitian Y,umumnya ada dua yaitu Hipotesis Kerja (Ha) hipotesis nihil (Ho) namun dalam penelitian hipotesis yang diajukan adalah hipotesis kerja yang berbunyi:
“Bagaimanakah gambaran kemampuan membaca pemahaman dengan penggunaan metode kontekstual pada siswa kelas VIII SMP N 1 KARANGAMPEL dan Apakah kesiapan awal belajar siswa berpengaruh terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa?”, Hal tersebut penulis dapat mengukur seberapa jauh siswa SMP dalam membaca pemahaman dengan menggunakan metode kontekstual, dan penulis juga bisa mengetahui seberapa jauh minat kesiapan belajar siswa terhadap proses belajar mengajar.